1. Apakah yang dimaksud dengan elektronika daya?
Elektronika daya adalah ilmu dalam sistem
kelistrikan untuk konversi daya listrik. Elda menghubungkan ilmu Teknik Tenaga ( Power), Ilmu Kendali (Control), dan Ilmu elektronika. Ilmu
elektronika daya didasarkan menggunakan pensaklaran (switching) komponen (device)
semikonduktor. Aplikasi elektronika daya dengan mudah dapat dilihat dari
tempat-tempat yang cukup penting dari teknologi modern dan sekarang digunakan
dalam begitu banyak variasi produk-produk daya tinggi, mencakup pengendalian
suhu, pengontrolan pencahayaan, pengendalian motor, catu daya sistem propulsi
dan sistem-sistem High-Voltage-Direct-Current
(HVDC) (arus langsung tegangan
tinggi)
2. Jelaskan dengan gambar cara kerja thyristor!
Sebutkan macam-macam thyristor!
Thyristor mempunyai tiga buah terminal, anode,
katode dan gate. Ketika suatu arus
kecil melewati terminal gate ke
katode, thyristor akan tersambung jika terminal tegangan anode lebih tinggi
dari katode . Begitu katode berada pada mode tersambung itu, rangkaian gate tidak memegang kendali dan
thyristor akan tetap tersambung. Ketika thyristor berada pada mode tersambung,
tegangan jatuh majunya sangat kecil, berkisar pada 0.5 sampai dengan 2V.
Thyristor yang tersambung dapat dimatikan dengan membuat tegangan anode sama
atau lebih kecil dari tegangan katode. Line-commutated
thyristor dapat dimatikan melalui sifat sinusoidal dari tegangan masukan
dan forced-commutated thyristor dapat
dimatikan dengan rangkaian khusus yang disebut commutation circuitry.
-
Forced-commutated
thyristor
-
Line-commutated
thyristor
-
Gate-turn-off
thyristor (GTO)
-
Reverse-conducting
thyristor (RCT)
-
Static
induction thyristor (SITH)
-
Gate-assisted
thyristor (GATT)
-
Light-activated
silicon-controlled rectifier (LASCR)
-
MOS-controlled
thyristor (MCT)
3. Persyaratan apa saja yang menyebabkan thyristor
mengalirkan arus ( turn on)?
Syarat-syarat thyristor agar turned-on adalah
:
Jika
suatu thyristor cukup tinggi, akan terjadi peningkatan jumlah pasangan electron-hole,
sehingga arus bocor meningkat.
Jika
cahaya mengenai sambungan thyristor, pasangan electron-hole akan meningkat dan
thyristor mungkin akan on. Cara ini dilakukan dengan membiarkan cahaya mengenai
silicon wafer dari thyristor.
Jika
tegangan forward anode ke katode lebih besar dari tegangan maju breakdown VBO,
arus bocor yang dihasilkan cukup untuk membuat thyristor on.
Untuk membuat thyristor menjadi ON kita harus
memberi arus trigger lapisan
P yang dekat dengan katoda. Caranya dengan membuat kaki gate pada
thyristor PNPN seperti pada gambar di bawah. Karena letaknya yang dekat dengan
katoda, pin gate ini
bisa juga disebut pin gatekatoda (cathode gate).
Pada kurva
karakteristik thyristor dibawah ini tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan forward SCR
mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus Ig yang
dapat menyebabkan tegangan Vbo turun
menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan
hubungannya dengan tegangan breakover. Pada datasheet SCR,
arus trigger gate ini
sering ditulis dengan notasi IGT (gate
trigger current). Pada gambar
ditunjukkan juga arus Ih, yaitu arus holding yang
mempertahankan SCR tetap ON. Jadi, agar SCR tetap ON, arus forward dari
anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.
4. Bagaimana thyristor dapat “turned off”?
Satu-satunya cara untuk membuat
thyristor atau Silicon Controlled
Rectifier (SCR) menjadi OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun
di bawah arus Ih (holding current). Pada gambar kurva SCR, jika arus forward berada
di bawah titik Ih,
maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini
umumnya ada di dalam datasheet SCR. Cara membuat SCR menjadi OFF
adalah dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR
atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen
ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi tegangan AC, karena SCR bisa OFF pada
saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.
5. Apa yang dimaksud dengan komutasi sendiri
(line commutated)?
Thyristor dapat
mejadi OFF jika terdapat rangkaian eksternal (external crcuit) yang menyebabkan
anoda menjadi bias negatif (negatively
biased) dan dikenal
dengan metode natural atau komutasi sendiri (line
commutated).
6. Apa yang dimaksud dengan komutasi paksa (force
commutated)?
Pada beberapa
penggunaan pensaklaran (switching) thyristor kedua untuk pengosongan kapasitor di
katoda pada thyristor pertama. Metode ini dikenal dengan komutasi paksa (forced commutated).
7. Apa perbedaan thyristor dengan triac?
SCR adalah thyristor yang uni-directional (satu
arah), karena ketika ON hanya bisa melewatkan arus satu arah saja, yaitu dari
anoda menuju katoda. Struktur TRIAC sebenarnya sama dengan dua buah SCR yang
arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada
gambar di bawah. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-directional (dua
arah)
Triac merupakan komponen thyristor dua arah
atau analoginya sama dengan penggabungan dua buah thyristor yang terhubung
secara anti parallel.
TRIAC diaplikasikan pada AC daya rendah,
aplikasi TRIAC digunakan pada semua tipe kendali panas sederhana, kendali
penerangan, kendali motor, dan saklar AC. Karakteristik dari TRIAC mirip dengan
dua thyristor dihubungkan dalam hubungan inverse parallel dengan hanya
mempunyai satu terminal gate.
TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel
bolak-balik, sehingga dapat melewatkan arus dua arah. Kurva karakteristik dari
TRIAC seperti tampak pada gambar berikut ini. Pada data sheet akan lebih rinci
diberikan besar parameter-parameter seperti Vbo dan -Vbo, lalu IGTdan -IGT, Ih serta -Ih dan
sebagainya. Umumnya besar parameter ini simetris antara yang plus dan yang
minus. Dalam perhitungan desain, bisa dianggap parameter ini simetris sehingga
lebih mudah dihitung.
Konverter adalah suatu alat untuk
mengkonversikan daya listrik dari satu bentuk ke bentuk daya listrik lainnya.
9. Bagaimana prinsip kerja dari konversi AC ke
DC?
Pengkonversi tegangan AC ke DC disebut juga
sebagai rectifier atau penyearah gelombang.
Komponen utama dalam rectifier adalah diode yang
dikonfigurasikan secara forward bias. Dalam
sebuah power supply tegangan AC rendah, sebelum tegangan AC tersebut diubah
menjadi tegangan DC, maka tegangan AC tersebut perlu diturunkan menggunakan
trafo step-down. Ada 3 bagian utama penyearah gelombang pada power supply,
yaitu transformer, diode, dan kapasitor. Penyearah gelombang ini dibagi menjadi
2, yaitu :
1.
Penyearah setengah gelombang (Half Wave
Rectifier)
Rectifier
ini menggunaka 1 buah komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip
kerjanya adalah mengambil sisis sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator
memberikan outout sisi positif daari gelombang AC, maka diode dalam keadaan
forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan
pada saat transformator memberikan
sinyal sisi negative, gelombang AC maka diode dalam posisi reverse bias,
sehingga sisi negative tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan.
2.
Penyearah Gelombang Penuh ( Full Wave
Rectifier )
Prinsip
kerja dari penyearah gelombang penuh ini
adalah menggunakan 4 dioda. Pada saat output transformator memberikan
level tegangan sisi positif, maka D1,D4 pada posisi forward bias dan D2,D3 pada
posisi reverse bias. Kemudian paada saat output transformator memberikan level
tegangan sisi puncak negative, maka D2,D4 pada posisi forward bias dan D1,D2
pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi negative tersebut
dialirkan melalui D2,D4.
10.
Bagaimana prinsip kerja dari konversi AC ke
AC?
Konverter AC ke AC biasa disebut juga cyclo-converter. Konverter ini digunakan
untuk memperoleh tegangan keluaran ac variable dari sumber ac tetap dan
converter satu fasa dengan suatu triac.
Konverter AC-AC bisa juga
didesain dengan menggabungkan 2 buah atau lebih jenis konverter, yang sering
disebut dengan istilah konverter
matrik. Konverter matrik
ini sering digunakan sebagai pengganti cycloconverter karena memiliki topologi
yang lebih sederhana, biasanya berupa sistem
rectifier-inverter yang berbasis pada saklar GTO/IGBT. Sayangnya karena
terbatasnya komponen saklar ini, masih sedikit perusahaan yang mampu
memproduksinya dan memasarkannya. Keunggulan teknologi konverter matrik AC-AC
ini adalah sudah mampu mengatasi masalah harmonisa dan faktor-daya.
Frekuensinya keluaran yang lebih tinggi dari sumber juga bisa dengan mudah
dihasilkan.
1. Cyclo-converter satu fasa
Secara sederhana rangkaian elektronika daya cycloconverter
satu phasa dapat dilihat pada gambar 2(a). Untuk lebih mudah memahami kerja
rangkaian ini dapat dibayangkan dengan cara membagi topologi ini menjadi 2 buah
rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N paralel yang
nantinya bekerja secara bergantian. Konverter tyristor-P bekerja untuk
membentuk arus keluaran AC pada saat periode positip-nya, sedangkan konverter
tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran AC pada periode negatifnya.
2. Cyclo-converter tiga fasa
Bentuk gelombang keluaran cycloconverter akan lebih baik menyerupai
sinus dengan cara menambah jumlah pulsa sumbernya, seperti terlihat pada gambar. Gambar (a) adalah bentuk gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang
AC tiga fasa. Sedangkan Gambar (b) adalah bentuk gelombang keluaran dengan
sumber masukan gelombang AC enam fasa. Gelombang AC enam fasa dapat dihasilkan
dengan cara menjumlahkan gelombang AC tiga fasa dengan gelombang AC tiga fasa
tersebut yang digeser sudutnya sejauh 30 derajat dengan menggunankan trafo tiga
phasa hubungan wye-delta (trafo penggeser fasa).
11.
Bagaimana prinsip kerja dari konversi DC ke
DC?
Konverter dc-dc dikenal juga sebagai dc-chopper atau pensaklaran regulator
dan suatu rangkaian transistor chopper. Tegangan
keluaran rata-rata dikendalikan dengan mengubah-ubah conduction time (t) dari transistor. DC-Chopper dibagi menjadi dua, yaitu step-down
chopper dan step-up chopper.
Jika
saklar SW ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs akan melalui beban, Jika
saklar dimatikan saat t2, tegangan yang melewati beban adalah nol. Bentuk
gelombang output dan arus beban ditunjukkan pada gambar (b).
Cjopper
ini biasa digunakan untuk menaikkan tegangan DC. Prinsip kerja menurut gambar
dibawah adalah apabila saklar SW ditutup pada saat t1, arus akan mengalir pada inductor
dan akan menyimpan energy pada inductor tersebut. Jika saklar terbuka pada saat
t2, energy yang tersimpan pada inductor dialirkan ke beban.
12.
Bagaimana prinsip kerja dari konversi DC ke
AC?
Konverter dc-ac dikenal juga sebagai inverter. Prinsip kerja inverter dapat
dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada gambar
dibawah. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on, maka akan mengalir arus DC ke
beban R dari arah kiri ke kanan. Apabila yang hidup adalah sakelar S3 dan S4
maka akan mengair aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter
biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa atau yang disebut Pulse Width Modulation dalam proses
konversi tegangan DC menjadi AC.